Generasi Satelit Palapa


GENERASI SATELIT PALAPA

Prolog

Sesuai misinya untuk mengembangkan telekomunikasi nasional, Perumtel (sekarang telah berubah menjadi  Telkom), pada tahun 1976 mendapatkan kepercayaan pemerintah untuk mengelola telekomunikasi nasional melalui Satelit Komunikasi yang dikenal dengan sebutan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). Dengan jargon menyatukan Indonesia melalui telekomunikasi, diluncurkan system komunikasi melalui Satelit Palapa, yang merupakan perwujudan Sumpah Palapa Gajahmada yang ingin menyatukan Nusantara pada jamannya.

Indonesia  memulai misi satelit dengan generasi Palapa A jenis HS333 (tahun 1976-1988), dilanjutkan generasi Palapa B jenis HS-376 (tahun 1983-2005); keduanya memiliki kestabilan spinner dengan area cakupan seluruh wilayah Indonesia dan sebagian wilayah Negara tetangga.

Gambar: Satelit Palapa A dan Palapa B

Pada awal diluncurkan dan dioperasikan, misi utama untuk layanan telekomunikasi domestic, kemudian berkembang memasuki aspek bisnis sejak tahun 1990an dalam bentuk sewa transponder, dukungan peluncuran satelit lain, termasuk juga konsultansi pelatihan system komunikasi satelit.

Prinsip dasar komunikasi satelit adalah satelit menempuh orbit geostasioner dengan periode 23 jam 56 menit 4,09 detik, sedangkan bumi tempat manusia berpijak mengalami rotasi pada sumbu dengan periode sekitar 24 jam.  Rotasi bumi dan orbit edar satelit mempunyai arah yang sama, sehingga satelit akan selalu menyapu area yang tetap setiap saat. Konsepsi ini yang dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi melalui satelit, dengan satelit berperan sebagai repeater.

Gambar: Orbit Satelit mengelilingi Bumi

Pengendalian Satelit

Untuk tetap menjamin keberadaan komunikasi satelit  dengan baik, harus dapat diyakini Satelit Palapa tetap berada pada orbit yang telah ditetapkan dan memenuhi klausul legal.  Koreksi posisi orbit satelit harus dilakukan meliputi posisi longitudinal, tegak-tunduknya antenna kea rah wilayah area di bumi, dan sudut kemiringan antara bidang orbit dan bidang ekuator. Ketiga besaran tersebut untuk menjamin bahwa arah antena mampu menyapu area wilayah area di bumi yang memanfaatkan untuk tujuan komunikasi .  Selain itu, besaran-besaran tersebut harus berada pada batasan nominal yang dipersyaratkan sehingga usia operasional satelit dapat bertahan antara 7-12 tahun. Usia satelit, keberadaannya ditentukan jumlah bahan bakar, namanya hydrazine ( N2H4)  yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pengendalian dan untuk memperbaiki orbit bila terjadi gangguan atau anomaly selama masa operasionalnya.

Kecermatan pengendalian satelit (termasuk satelit Palapa A dan B), untuk menjamin satelit dapat tetap aktif di orbitnya sesuai rancang usia dan perkiraan berakhirnya misi yang akan dijalankan. Selaras dengan aktifitas operasional yang harus dilaksanakan, semua komponen teknis Satelit Komunikasi terdiri atas komponen utama dan komponen cadangan (redundansi); tujuannya  untuk menjamin keandalan system. Selain itu ditunjang dengan jaminan asuransi untuk keseluruhan sub system.

Akhir Masa Bakti Satelit Komunikasi

Setelah masa usia produktif berakhir, babak akhir perjalanan satelit komunikasi adalah menonaktifkan keseluruhan sistemnya yang menandai berakhirnya misi  yang telah dijalankan untuk digantikan dengan Satelit generasi berikutnya. Untuk mengakhiri misi tersebut, ada juga opsi untuk mengeluarkannya dari orbit.

Dengan demikian misi operasional satelit komunikasi berakhir, dilanjutkan proses administrative ke badan regulasi terkait.


Leave a Reply